Suspensi MacPherson Strut adalah teknonogi suspensi yang paling lawas. Konstruksi suspensi mobil ini masih dipakai sebagian besar mobil. MacPherson strut menggunakan peredam kejut tegak yang juga berfungsi sebagai titik pusat putaran setir. Kelebihan konstruksi ini adalah harganya yang murah dan komponen yang simpel. Kelemahannya adalahKonstruksinya tak memungkinkan mobil terkena beban atau membelok tanpa
mengubah sudut kemiringan ban. Sehingga mustahil mendapatkan pijakan ban
sempurna ke jalan setiap saat. Kemudian getaran juga lebih terasa ke
bodi.
Double Wishbone
Konstruksi suspensi double-wishbone merupakan suspensi independen dengan 2 batang
penahan di atas dan bawah. Dengan begitu, seberapa jauh
suspensi bergerak, sudut kemiringan roda tetap konstan. Suspensi ini memberikan rasa pengendalian yang lebih natural dan konstan. Kelemahannya adalah konstruksinya yang rumit dan memakan tempat. Ketika spooring membutuhkan waktu yang lama.
Multi-Link
Ini adalah jenis suspensi yang menggunakan 3 lengan atau lebih. Sambungan konstruksi logam dari beragam lokasi dan sudut diadopsi demi memanipulasi gaya yang terjadi. Kelebihannya adalah bantingan yang halus dan memiliki pengendalian yang luar biasa. Kelemahannya adalah harganya mahal dan konstruksi yang sangat rumit. Untuk memasangkannya tidak bisa secara mekanikal, tapi dibutuhkan komputer yang bisa menampilkan 3 dimensi secara real time.
Pneumatic
Suspensi ini menggunakan tekanan gas untuk meredam energi benturan dari
jalan. Dikontrol oleh sejumlah katup, kualitas bantingan dari suspensi ini sangat fantastis. Kelemahannya adalah harga yang mahal dan durabilitasnya kurang.
Air Suspension
Suspensi ini adalah teknologi paling modern dari semua jenis sunspensi. Secara kerja, suspensi ini mirip seperti pneumatic tapi sudah disempurnakan di segala sektor. Suspensi ini tidak menggunakan mekanikal tetapi, diatur oleh sistem komputer. Kelebihannya adalah bantingannya yang sangat halus dan pengendaliannya yang superior. Kelemahannya adalah harganya yang sangat mahal.
Penulis: Ir. Dimas Rizqullah
IG: @ir,dimasrizqullah
Komentar
Posting Komentar